Pengertian
individualisze instrsuction menurut
James D. russel adalah pengaturan yang memungkinkan sikap individu murid
terikat dalam semua waktumya untuk belajar. Individu menunjukkan kedudukan
seorang sebagai orang perseorangan. Sifat dan ciri individual setiap orang
berbeda. Perbedaan inilah yang disebut dengan perbedaan inividu. Menurut
Landgren, perbedaan individual menyangkut variasi yang terjadi, baik pada fisik
maupun psikologis. Proses pendidikan yang berlaku sampai saat ini umumnya masih
bersifat klasikal, yang di dalamnya guru beranggapan bahwa seluruh siswa
memiliki kemampuan, kesiapan, kematangan, dan kecepatan belajar yang sama.
Serta tidak memperdulikan adanya perbedaan individual pada siswa-siswanya.
Ketidakmampuan guru dalam melihat perbedaan-perbedaan individual anak , banyak
mengalami keggalan dalam membina tenaga manusia secara efektif.
Perbedaan
individual dapat diklasifikasikan menjadi 3 aspek :
1. Perbedaan
biologis
Tidak
seorangpun lahir dengan jasmani yang sama persis bahkan anak kembar sekalipun
tetap memilliki perbedaan dalam hal tertentu baik dari jenis kelamin, warna rambut,
bentuk mata, dan semua ciri individu yang dibawa sejak lahir. Aspek biologis
yang lainnya yaitu kesehatan, misalnya yang berhubungan dengan kesehatan mata
dan telinga yang mnjadi aspek penting dalam pendidikan. Kemudian jika pengelolaan
pengajaran hanya memperhatikan aspek mental anak didik dan mengabaikan aspek
biologisnya maka dapat menyebabkan susasana belajar dikelas kurang kondusif.
2. Perbedaan
intelektual
Menurut
William Stern, intelegensi adalah daya untuk meyesuaikan diri secara mudah
ddngan keadaaan baru dengan menggunakan bahan-bahan pikiran yang ada menurut
tujuannya. Setiap anak memiiki intelejensi yang berbeda, sebab semuanya
dipengaruhi oleh factor lingkungan dalam bentuk pengalaman yang anak peroleh
selama hidupnya. Perbedaan ini perlu
dipahami oleh seorang guru agar dapat dengan mudah mengadakan pendekatan dengan
anak didik untuk memberikan bimbingan bagaimana cara belajar yang baik.
3. Perbedaan
psikologis
Perbedaan
psikologis disebabkan pembawaan dan lingkungan anak didik yang berlainan antara
yang satu dengan yang lainnya. Persoalan sikologis sangat kompleks, sebab
menyangkut apa yang ada dalam jiwa dan perasaan anak didik. Untuk dapat memahai
jiwa anak didik, maka guru dapat melakukan pendekatan kepada anak secara
individual, sehingga anak merasa diperhatikan dan dilayani kebutuhannya dan
guru data mengenal siapa anak didik sebagai individu. Perhatian sangat penting
dalam interkasi eukatif, oleh karena itu anak harus diberikan rangsangan agar
dapat mempengaruhi kelakuannya agar terus memberikan perhatian kepada
pelajaran.
Perbedaan
individu juga dapat dikelompokkan ke dalam bidang-bidang berikut ini :
a. Perbedaan
kognitif
Menurut Bloom, proses belajar
menghasilkan tiga pembentukkan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomi bloom yaitu
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Perbedaan
individual dalam kecakapan bahasa
Kemampuan dalam
berbahasa secara logis dan sistematis dipengaruhi oleh kecerdasan lingkungan,
pengalaman, dan kematangan.
c. Perbedaan
dalam kecakaan motorik/ psikomotorik
Merupakan kemampuan
utuk melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat
untuk melakukan kegiatan. Seperti mempertahankan perhatian, koordinasi otot,
kecepatan penampilan, dan keajegan control.
d. Perbedaan
latar belakang
Perbedaan latar
belakang dan pengalaman individu dapat memperlancar atau menghambat prestasinya
terlepas dari potensi masing-masing individu
e. Perbedaaan
dalam bakat
Bakat (aptitude) atau
kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir akan berkembang baik bila dirangsang
dan dipupuk secara tepat.
f.
Perbedaaan dalam kesiapan belajar
Anak-anak pada umur sama tidak
selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar
(pelajaran di sekolah). Kondisi fisik, rasa ingin tahu, apatis, kurang percaya
diri, dan pemalu dapat mempengaruhi pemahaman dan ekspresi diri.
Sedangkan
menurut Garry 1963, ia mengkategorikan ke dalam bidang-bidang berikut:
1. Perbedaan
fisik, usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,
kemampuan bertindak.
2. Perbedaan
social termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, suku, kekerabatan.
3. Perbedaan
kepribadian termasuk watak, motif, minat, sikap.
4. Perbedaan
intelegensi dan kemampuan dasar
5. Perbedaan
kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Ada
beberapa pelayanan yang dapat dikmbangkan untuk menuju Individulized instruction:
1. Pengaturan
pelayanan di sekolah yang dapat dikembangkan melalui pelayanan perpustakaan
yang memadai untuk studi individual, program khusu untuk anak cepat (pengayaan
dan akselerasi), anak lambat (remedial), dan kelompok lain. Kemudian ada
laboraturium dan pengembangan team teaching dan bmbingan, serta kebijaksanaan
penjurusan yang tidak kaku.
2. Pelayanan
dalam kelas seperti pengelompokkan anak atas prestasi belajarnya, memberikan
pengayaan dan kesempatan kepada anak untuk belajar bebas, serta mengembagkan
program individual.
Menurut
Pestaloozzi, pendidikan itu berorientasi pada kebutuhan dan minat anak, dan
belajar sesuatu yang berguna bagi dirinya, sehingga perbedaan individual anak
dengan sendirinya merupakan factor esensial yang dihargai oleh ahli pendidik. Jika
pengajaran memperhatikan perbedaan individual maka sekolah harus menambah
fasilitas pengajaran yang cukup. Sekolah juga harus memberikan kesempatan
kepada anak unuk dapat belajar sesuai bakat, minat, tempo, dan cara belajar
yang efektif bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar