Kamis, 16 Mei 2013

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Pengertian individualisze instrsuction menurut James D. russel adalah pengaturan yang memungkinkan sikap individu murid terikat dalam semua waktumya untuk belajar. Individu menunjukkan kedudukan seorang sebagai orang perseorangan. Sifat dan ciri individual setiap orang berbeda. Perbedaan inilah yang disebut dengan perbedaan inividu. Menurut Landgren, perbedaan individual menyangkut variasi yang terjadi, baik pada fisik maupun psikologis. Proses pendidikan yang berlaku sampai saat ini umumnya masih bersifat klasikal, yang di dalamnya guru beranggapan bahwa seluruh siswa memiliki kemampuan, kesiapan, kematangan, dan kecepatan belajar yang sama. Serta tidak memperdulikan adanya perbedaan individual pada siswa-siswanya. Ketidakmampuan guru dalam melihat perbedaan-perbedaan individual anak , banyak mengalami keggalan dalam membina tenaga manusia secara efektif.
Perbedaan individual dapat diklasifikasikan menjadi 3 aspek :


1.      Perbedaan biologis
Tidak seorangpun lahir dengan jasmani yang sama persis bahkan anak kembar sekalipun tetap memilliki perbedaan dalam hal tertentu baik dari jenis kelamin, warna rambut, bentuk mata, dan semua ciri individu yang dibawa sejak lahir. Aspek biologis yang lainnya yaitu kesehatan, misalnya yang berhubungan dengan kesehatan mata dan telinga yang mnjadi aspek penting dalam pendidikan. Kemudian jika pengelolaan pengajaran hanya memperhatikan aspek mental anak didik dan mengabaikan aspek biologisnya maka dapat menyebabkan susasana belajar dikelas kurang kondusif.
2.      Perbedaan intelektual
Menurut William Stern, intelegensi adalah daya untuk meyesuaikan diri secara mudah ddngan keadaaan baru dengan menggunakan bahan-bahan pikiran yang ada menurut tujuannya. Setiap anak memiiki intelejensi yang berbeda, sebab semuanya dipengaruhi oleh factor lingkungan dalam bentuk pengalaman yang anak peroleh selama hidupnya.  Perbedaan ini perlu dipahami oleh seorang guru agar dapat dengan mudah mengadakan pendekatan dengan anak didik untuk memberikan bimbingan bagaimana cara belajar yang baik.
3.      Perbedaan psikologis
Perbedaan psikologis disebabkan pembawaan dan lingkungan anak didik yang berlainan antara yang satu dengan yang lainnya. Persoalan sikologis sangat kompleks, sebab menyangkut apa yang ada dalam jiwa dan perasaan anak didik. Untuk dapat memahai jiwa anak didik, maka guru dapat melakukan pendekatan kepada anak secara individual, sehingga anak merasa diperhatikan dan dilayani kebutuhannya dan guru data mengenal siapa anak didik sebagai individu. Perhatian sangat penting dalam interkasi eukatif, oleh karena itu anak harus diberikan rangsangan agar dapat mempengaruhi kelakuannya agar terus memberikan perhatian kepada pelajaran.
Perbedaan individu juga dapat dikelompokkan ke dalam bidang-bidang berikut ini :
a.       Perbedaan kognitif
Menurut Bloom, proses belajar menghasilkan tiga pembentukkan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomi bloom yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b.      Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa
Kemampuan dalam berbahasa secara logis dan sistematis dipengaruhi oleh kecerdasan lingkungan, pengalaman, dan kematangan.
c.       Perbedaan dalam kecakaan motorik/ psikomotorik
Merupakan kemampuan utuk melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan. Seperti mempertahankan perhatian, koordinasi otot, kecepatan penampilan, dan keajegan control.
d.      Perbedaan latar belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman individu dapat memperlancar atau menghambat prestasinya terlepas dari potensi masing-masing individu
e.       Perbedaaan dalam bakat
Bakat (aptitude) atau kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir akan berkembang baik bila dirangsang dan dipupuk secara tepat.
f.        Perbedaaan dalam kesiapan belajar
Anak-anak pada umur sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar (pelajaran di sekolah). Kondisi fisik, rasa ingin tahu, apatis, kurang percaya diri, dan pemalu dapat mempengaruhi pemahaman dan ekspresi diri.
Sedangkan menurut Garry 1963, ia mengkategorikan ke dalam bidang-bidang berikut:
1.      Perbedaan fisik, usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, kemampuan bertindak.
2.      Perbedaan social termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, suku, kekerabatan.
3.      Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, sikap.
4.      Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar
5.      Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Ada beberapa pelayanan yang dapat dikmbangkan untuk menuju Individulized instruction:
1.      Pengaturan pelayanan di sekolah yang dapat dikembangkan melalui pelayanan perpustakaan yang memadai untuk studi individual, program khusu untuk anak cepat (pengayaan dan akselerasi), anak lambat (remedial), dan kelompok lain. Kemudian ada laboraturium dan pengembangan team teaching dan bmbingan, serta kebijaksanaan penjurusan yang tidak kaku.
2.      Pelayanan dalam kelas seperti pengelompokkan anak atas prestasi belajarnya, memberikan pengayaan dan kesempatan kepada anak untuk belajar bebas, serta mengembagkan program individual.
Menurut Pestaloozzi, pendidikan itu berorientasi pada kebutuhan dan minat anak, dan belajar sesuatu yang berguna bagi dirinya, sehingga perbedaan individual anak dengan sendirinya merupakan factor esensial yang dihargai oleh ahli pendidik. Jika pengajaran memperhatikan perbedaan individual maka sekolah harus menambah fasilitas pengajaran yang cukup. Sekolah juga harus memberikan kesempatan kepada anak unuk dapat belajar sesuai bakat, minat, tempo, dan cara belajar yang efektif bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar