Selasa, 04 November 2014

TEKNIK PEMBUATAN HERBARIUM KERING

Okee guys kalii ini saya mau kasih tau bagaimana teknik membuat herbarium, khususnya herbarium kering yang cucok markucok,, sebelumnya perlu tau dulu nih apa itu herbarium,,,,,

Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi specimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi. Fungsi herbarium secara umum antara lain :
1.      Sebagai pusat referensi; merupakan sumber utama untuk identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas bergerak dalam konservasi alam.
2.      Sebagai lembaga dokumentasi, merupakan koleksi yang mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dan lain-lain.
3.      Sebagai pusat penyimpanan data; ahli kimia memanfaatkannya untuk mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk obat kanker, dan sebgainya.
 
Material herbarium yang diambil harus memenuhi tujuan pembuatan herbarium, yakni untuk identifikasi dan dokumentasi. Dalam pekerjaan identifikasi tumbuhan diperlukan ranting, daun, kuncup, kadang-kadang bunga dalam satu kesatuan. Material herbarium yang lengkap mengandung ranting, daun muda dan tua, kuncup muda dan tua yang mekar, serta buah muda dan tua.
Material herbarium dengan bunga dan buah jauh lebih berharga biasanya disebut dengan herbarium fertile, sedang material herbarium tanpa bunga dan buah disebut herbarium steril. Untuk keperluan dokumentasi ilmiah dianjurkan agar dibuat material herbarium fertile dan untuk setiap nomor koleksi agar dibuat beberapa specimen sebagai duplikat (tiga specimen atau lebih per nomor koleksi) .

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengoleksi tumbuhan antara lain:
1.      Tumbuhan kecil harus dikoleksi seluruh organnya.
2.      Tumbuhan besar atau pohon, dikoleksi sebagian cabangnya dengan panjang 30-40 cm nyang mempunyai organ lengkap: daun (minimal punya 3 daun untuk melihat phylotaksis), bunga dan buah, diambil dari satu tumbuhan. Untuk pohon yang sangat tinggi, pengambilan organ generatifnya bisa dilakukan dengan galah, katapel atau menggunakan hewan, misalnya beruk.
3.      Untuk pohon atau perdu kadang-kadang penting untuk mengkoleksi kuncup (daun baru) karena kadang-kadang stipulanya mudah gugur dan brakhtea sering ditemukan hanya pada bagian-bagian yang muda.
4.      Tumbuhan herba dikoleksi seluruh organnya kecuali untuk herba besar seperti Araceae.
5.      Koleksi tumbuhan hidup; dianjurkan untuk ditanam di kebun botani dan rumah kaca. Contoh :
a.       Epifit, anggrek; akarnya dibungkus dengan lumut, akar-akar pake, serat kelapa.
b.      Bij-biji tumbuhan air disimpan dalam air.
c.       Biji-biji kapsul kering jangan diambil dari kapsulnya.

Ada dua cara yang memungkinkan dalam pembuatan herbarium di lokasi pengumpulan, yaitu cara basah dan kering.  Herbarium kering dapat dilakukan dengan dua proses, yaitu :
a.       Pengeringan langsung, yakni tumpukan material herbarium yang tidak terlalu tebal dipres didalam sasak, kemudian dikeringkan diatas tungku pengeringan dengan panas yang diatur. Pengeringan harus segera dilakukan karena jika terlambat akan mengakibatjan material herbarium rontok daunnya dan cepat menjadi busuk.
b.      Pengeringan bertahap, yakni material herbarium terlebih dahulu dicelupkan didalam air mendidih sekitar 3 menit, kemudian dirapikan lalu dimasukkan kedalam lipatan kertas koran. Selanjutnya di tumpuk dan dipres, dijemur dan dikeringkan diatas tungku pengeringan. Selama proses pengeringan material herbarium itu harus sering diperiksi dan diupayakan agar pengeringan merata.
 
LANGKAH-LANGKAH
Semoga bermanfaat, Shukriya ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar